Kamis, November 05, 2009

Pelajaran 3 Penyuluhan Pertanian

III. Kegiatan Belajar 3

Menjelaskan Sejarah Penyuluhan Pertanian
a. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat mengetahui sejarah perkembangan penyuluhan
pertanian yang pernah terjadi di Indonesia


b. Uraian Materi

Uraian pentahapan sejarah penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut :
  1. Tahun 1971 didirikannya Kebun Raya Bogor sebagai tempat mendemonstrasikan cara mengusahakan beberapa tanaman
  2. Tahun 1905 Mulai kegiatan penyuluhan di Departemen Pertanian, tidak langsung kepada petani tetapi melalui Pangreh praja (perintah kepada petani Þ belum penyuluhan dalam arti sebenarnya)
  3. Tahun 1910 Pada beberapa tingkatan daerah didirikan dinas penyuluhan.Metode Olie Vlek (tetesan minyak) mulai digunakan pada saat itu. Cara ini dengan melakukan penyuluhan yang dipusatkan disuatu tempat yang keadaannya sangat menguntungkan, kemudian ditiru oleh petani dan dikembangkan oleh mereka kedaerah-daerah pertanian lainnya. Kualitas produk pertanian yang dihasilkan memang dapat meningkat tapi kuantitasnya sangat lamban.
  4. Tahun 1921-1942 Penyelenggaraan penyuluhan mulai diperluas. Dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai masalah kekurangan bugget, personalia dan peralatan).Mulai didirikan sekolah pertanian.
  5. Tahun 1942-1945 Pada saat ini adalah masa penjajahan Jepang. Sebenarnya tidak ada kegiatan penyuluhan, karena kegiatan pertanian dilakukan secara paksaan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mulai dikenalkan metode peningkatan produksi secara paket
  6. Tahun 1947 Kegiatan penyuluhan dimulai lagi dengan didirikannya BPMD (Balai Pendidikan Masyarakat Desa). BPMD merupakan tempat seluas + 2,5 ha dimana terdapat suatu balai yang merupakan tempat bagi pengadaan berbagai kursus yang berkaitan dengan pertanian, pertemuan-pertemuan para petani dengan para ahli dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para petani yang didukung dengan alat-alat pertanian dan alat-alat prduksi yang diperlukan. Dengan dilakukannya penyuluhan tersebut baik kualitas mapun kuantitas produk tanaman pangan dapat meningkat
  7. Tahun 1959- 1961 Usaha intensifikasi dengan mendirikan Padi Sentra. Setiap sentra seluas 1000 ha. Petani di lingkungan itu mendapat penyuluhan dan kredit. Kredit dikembalikan dalam bentuk padi. Metode olie vlek mulai ditinggalkan, mulai menggunakan penyuluhan secara paket
  8. Tahun 1962 IPB mempunyai program yang dikenal dengan Demonstrasi Massal/ BIMAS(Bimbingan Massal). Prinsipnya sama dengan padi sentra, hanya luasannya 50 ha dan pengorganisasiannya tidak hanya satu badan, tetapi dilakukan oleh berbagai badan. Kegiatan penyuluhan oleh Dinas Pertanian, Kredit oleh BRI, Penyedia saprodi PN Pertani.
  9. Tahun 1965-1966 Program BIMAS/INMAS (Intensifikasi Massal) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan pendapatan. Pelaksanaannya oleh berbagai badan, sampai tingkat desa yang dikenal dengan Koperta (Koperasi Produksi Pertanian). 1968/1969 pemerintah kesulitan dana, mengadakan kerjasama dengan pihak asing Þ dikenal BIMAS Gotong Royong
  10. Tahun 1970 – 1971 Diciptakan BIMAS-yang disempurnakan. Pada program ini sudah melibatkan satuan Wilayah Unit Desa (WILUD) dalam pelaksanaannya
  11. Tahun 1974 Didirikan BLPP (Balai Latihan, Pendidikan dan Penyuluhan Pertanian) yang dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi penyuluhan dan pertanian.
  12. Tahun 1976-1977 Dengan bantuan Worldbank melalui National Food Crops Extension Programm yang dilanjutkan dengan National Agricultural Extension Programm diperkenalkan sistem LAKU (Latihan dan Kunjungan). Penyuluhan ini dilakukan melalui kelompok dengan latihan untuk PPL-Petani dan kunjungan ke kelompok oleh PPL. Sebagai base camp PPL dibentuk BPP (Balai Penyuluhan Pertanian)
  13. Tahun 1986 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang intinya BPP sebagai home base PPL yang mempunyai wilayah (Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian- WKBPP). 1 WKBPP terdapat ± 16 WKPP (Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian). 1 WKPP terdiri atas 1-3 desa.
  14. Tahun 1991 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang intinya BPP tidak lagi sebagai home base PPL. BPP hanya sebagai kantor saja. Ditiap kecamatan dipilih koordinator PPL
  15. Tahun 1996 Surat Keputusan Bersama Mentan dan Mendagri yang lebih menegaskan pelaksanaan penyuluhan sub sektor dan kepala daerah sebagai penanggung jawab pelaksanaan penyuluhan
  16. Tahun 1999 Dengan adanya Otonomi Daerah kegiatan penyuluhan beserta lembaganya tergantung dari Kepala Daerah masing-masing
Evaluasi belajar 3
Bentuk tes : tertulis
Bentuk soal essey
  1. Sebutkan awal mula dilakukannya penyuluhan di Indonesia !
  2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistim penyuluhan olie vlek (titisan minyak) !
  3. Tahun berapa awal mula dibentuknya BPP dan pada saat itu apa fungsi BPP didirikan
  4. Pada tahun berapa didirikan BPMD dan apa yang dilakukan dalam penyuluhan di BPMD tersebut
  5. Apa kepanjangan dari BLPP dan apa fungsinya didirikan BLPP pada tahun 1974 ?
  6. BPP merupakan base camp penyuluh yang waktu itu digunakan untuk tempat berkumpul para penyuluh. Tahun berapa didirikan BPP ?
  7. Pada tahun berapa penyuluhan diserahkan ke daerah dalam hal pelaksanaan penyuluhan pertanian dan siapakah sebagai penanggung jawab pelaksanaan penyuluhan tersebut ?
  8. Apa yang dimaksud dengan BIMAS dan tahun berapa dibentuknya ?
  9. Prgram pelaksanaan penyuluhan dengan sistem LAKU pada tahun berapa mulai dilaksanakan ?
  10. Apa kepanjangan dari WKPP ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar