Jumat, November 13, 2009

Pelajaran 5

V. Kegiatan Belajar 5

Menjelaskan inovasi dan adopsi inovasi pertanian

a. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan

1. Mengetahui pengertian inovasi dan adopsi inovasi pertanian

2. Mengetahui tahapan proses adopsi inovasi pertanian

3. Mengetahui golongan-golongan inovator

4. Memahami tentang keputusan inovasi

5. Mengetahui tentang proses difusi inovasi

b. Uraian Materi


Pada dasarnya prilaku petani sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan dan sikap mental petani itu sendiri. Kegiatan penyuluhan yang dapat mengubah prilaku dan tingkat kehidupan para petani di pedesaan adalah efektivitas penyuluhan yang dapat mencapai efesiensi dalam mewujudkan perubahan-perubahan, antara lain :

  1. Penarikan minat

Kegiatan penyuluhan hendaknya bersifat menarik, yang berhubungan langsung dengan kegiatan usahatani dan menarik minat agar dapat dimanfaatkan oleh para petani

  1. Mudah dan dapat dipercaya

Obyek/materi mudah dimengerti, nyata kegunaanya dan menarik kepercayaan para petani bahwa benar segala yang diperlihatkan, diperdengarkan dapat dilakukan oleh petani dan benar-benar dapat meningkatkan hasil dan kesejahtraannya

  1. Peragaan disertai saranya

Penyuluhan harus disertai dengan peragaan yang didukung dengan sarana/alat-alat praga yang mudah didapat, murah dan mudah dikerjakan oleh para petani apabila mereka terangsang untuk memperaktekkannya

  1. Saat dan tempatnya harus tepat

Kegiatan penyuluhan kepada para petani tidak dapat dilakukan sembarang waktu terutama pada tingkat permulaan, pada tingkat-tingkat sebelum mereka terangsang.

Untuk Menguasai materi penyuluhan dan pandai melakukan komunikasi dengan para petani dalam prakteknya maka penyuluh harus memiliki minimal 3 dasar kemampuan penyuluh antara lain :

  1. Apa yang harus diketahui para petani (what to know by the farmers)
  2. Mengapa hal itu harus diketahui para petani (why it must be known by the farmers)
  3. Bagaimana hal itu harus dilakukan (how it must be practiced) berikan contoh.

Jadi unsure pertama sampai pada pengetahuan, unsure kedua memberikan pengertian dan pemahaman dan unsure ketiga mempraktekkan sendiri apa yang telah disuluhkan.

Inovasi merupakan istilah istilah yang dipakai secara luas dalam berbgai bidang, baik industry, pemasaran, jasa termasuk pertanian. Secara sederhana Adams (1988) menyatakan an innovation is an idea or object perceived as new by an individual. Dalam perspektif pemasaran, simamora (2003) menytakan bahwa inovasi adalh suatu ide, praktek atau produk yang dianggap baru oleh individu atau grup yang relevan. Sedangkan Kotler (2003) mengartikan inovasi sebagai barang, jasa dan ide yang dianggap baru oleh seseorang. Defenisi yang lebih lengkap dinyatakan oleh Van Den Ban dan Howkins (1996) yang menyatakan an innovation is an idea, method, or object which is regarded as new by individual, but which is not always the result of recent research.

Dari beberpa inovasi tersebut mempunyai 3 komponen yaitu (1) ide tau gagasan, (2) metode atau praktek dan (3) produk (barang dan jasa).

Untuk dapat disebut inovasi ketiga komponen tersebut harus mempunyai sifat baru. Sifat baru tersebut tidak selalu berasal dari penelitian mutakhir. Hasil penelitian yang lalu pun dapat disebut inovasi apabila diintroduksikan kepada masyarakat tani yang belum pernah mengenal sebelumnya. Pada tataran pemahaman yang lebih operasional, inovasi yang dihasilkan oleh badan Litbang pertanian dapat berwujud teknologi, kelembagaan dan kebijakan.

Pentahapan dalam proses adopsi

  1. Tahap sadar (Mengetahui dan menyadari (awareness))

Diperlukan usaha untuk menimbulkan perhatian dan kesadaran para petani bahwa cara-cara dalam melakukan kegiatan usahataninya yang mereka lakukan kurang baik (keliru) harus ditinggalkan dan cara-cara baru untuk meningkatkan hasil usahataninya harus dilakukan.

  1. Tahap minat (interesting), petani sudah mulai ingin mengetahui lebih banyak tentang hal yang baru yang dapat meningkatkan usahataninya sehingga petani mencari keterangan lebih terinci
  2. Tahap menilai (evaluation) Petani mulai menilai keterangan-keterangan yang telah diperolehnya dan menghubungkannya dengan keadaan dia sendiri. Misalnya kesangupannya dan resiko yang terjadi
  3. Tahap mencoba (trial) Petani mulai mencoba dalam luasan yang kecil adakalanya petani tidak mencobanya sendiri tetapi melihat orang lain yang mencoba. Pada tahap mencoba harus dilakukan dengan serius dan penyuluh perlu mengawasi dengan aktif dan memberikan contoh-contoh sehingga sekali percobaan itu berhasil diterapkan oleh petani seterusnya ia akan mengikuti teknologi itu.
  4. Tahap adopsi atau penerapan (doption) petani sudah yakin bahwa cara-cara yang baru dalam usahatani yang dilakukannya dan mulai melaksanakan dalam skala usaha yang lebih luas. Bahkan petani tersebut bias dimanfaatkan oleh penyuluh agr mau menganjurkan hal baru tersebut kepada orang lain.

Dengan mengetahui cirri-ciri seseorang dalam mengalami proses adopsi pada setiap tahapan, akan berguna bagi penyuluh dalam memberikan materi penyuluhan yang tept sesuai dengan tahapan adopsi yang dialami.

Golongan-golongan innovator

Cepat lambatnya para petani menerapkan inovasi teknologi melalui penyuluhan-penyuluhan pertanian, dapat dikemukakan beberapa golongan petani yang terlibat didalamnya antara lain :

  1. Golongan innovator (pelopor)

Yang termasuk golongan ini adalah petani yang selalu merintis, mencoba dan menerapkan teknologi baru dalam pertanian. Para innovator memiliki sifat selalu ingin tahu, ingin mencoba, ingin mengadakan kontak dengan para ahli untuk memperoleh keterangan, penjelasan, bimbingan agar dalam masyarakatnya terdapat pembaharuan, baik dalam cara berfikir, cara kerja dan cara hidup. Akibat kegiatan-kegiatannya ini mereka sering menemukan sendiri cara-cara yang baru, akan tetapi tetap merasa kurang puas sebelum

  1. Golongan penerap inovasi teknologi lebih dini (Early adopter)

Adalah petani yang lebih dini mau menyambut kedatangan para penyuluh ke desa yang akan menyebarkan dan menerapkan teknologi pertanian. Golongan ini kadang-kadang mengundang kedatangan para penyuluh dan mendampingi para penyuluh dalam mengadakan pembaharuan atau mengusahakan perubahannya. Sifat golongan ini adalah terbuka,dan lebih luwes, sehingga mereka dapat bergaul lebih rapat dengan para petani umumnya

  1. Golongan penerap inovasi teknologi awal (early mayority) sifat dari golongan ini yang dimiliki kebanyakan petani. Penerapan teknologi baru dapat dikatakan lebih lambat dari kedua golongan di atas, akan tetapi lebih mudah terpengaruh dalam hal teknologi yang baru itu telah meyakinkannya dapat lebih meningkatkan usahataninya.
  2. Golongan penerap inovasi teknologi yang lebih akhir (late mayority)

Yang termasuk dalam golongan ini adalah para petani yang umumnya kurang mampu, lahan pertanian yang dimilikinya sangat sempit, rata-rata 0,5 ha, oleh karena itulah mereka selalu berbuat lebih waspada, hati-hati karena takut mengalami kegagalan

  1. Golongan penolak inovasi teknologi (laggard)

Para petani yang termasuk golongan ini adalah petani yang berusia lanjut, berumur sekitar 50 tahun ke atas, biasanya fanatic terhadap tradisi dan sulit untuk diberikan pengertia-pengertian yang dapat mengubah cara berfikir, cara kerja dan cara hidupnya.

Keputusan inovasi adalah : Proses mental, sejak seseorang mengetahui adanya inovasi sampai mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya dan kemudian mengukuhkannya.

Jika ia menerima (mengadopsi) inovasi

1. Petani mulai menggunakan ide baru

2. Petani mulai menggunakan praktek baru

3.Petani tidak menggunakan ide lain


TIPE KEPUTUSAN INOVASI

  1. Keputusan otoritas, keputusan yang dipaksakan kepada seseorang oleh individu yang berada dalam posisi atasan biasanya formal Contoh : Kepala KIP dengan Kepala BIP
  2. Keputusan individu, dalam pembuatan keputusan individu tersebut ambil peranan


KEPUTUSAN INDIVIDU:

  1. Keputusan opsional :Keputusan yang diambil/dibuat oleh seseorang tanpa ada keputusan secara bersama, waktu lebih pendek
  2. Keputusan kolektif :Keputusan yang dibuat oleh individu-individu yang ada dalam sistem sosial melalui konsensus


MODEL PROSES KEPUTUSAN INOVASI

  • Pengenalan Seseorang mengetahui adanya inovasi dan memperoleh pengertian tentang fungsi inovasi
  • Persuasi sesorang membentuk sikap berkenaan atau tidak berkenaan terhadap inovasi
  • Keputusan Seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawanya pada pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi
  • Konfirmasi Seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuatnya.

Difusi inovasi adalah prses penyebaran invasi dari satu individu kepada individu lainnya dalam suatu sistem yang sama

1. Evaluasi belajar 5

Bentuk tes : tertulis
Bentuk soal essay

1.Tuliskan pengertian dari inovasi !

2. Tuliskan pentahapan dari proses adopsi inovasi pertanian !

3. Tuliskan golongan-golongan innovator !

4. Tuliskan model keputusan inovasi !

5. Tuliskan cirri-ciri inovasi berdasarkan pengamatan penerima !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar